Imbas Covid-19, Kemiskinan Ekstrem Melonjak 3 Persen di Afrika Barat

Aksi Cepat Tanggap
2 min readFeb 8, 2022

--

Ilustrasi: Lebih dari 25 juta penduduk di Afrika Barat amat sulit memenuhi kebutuhan pangan dasar.

JAKARTA — Berdasarkan data dari Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) dan Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika (UNECA), angka kemiskinan di Afrika Barat meningkat hampir 3 persen imbas pandemi Covid-19. Angka ini terbilang tinggi dibanding 2020 lalu yang mencapai 2,3 persen.

Laporan tersebut menyoroti efek dari tindakan yang bertujuan mencegah penyebaran Covid-19, seperti penutupan perbatasan, pembatasan pergerakan, dan gangguan rantai pasokan.

Langkah-langkah ini pun berdampak pada kegiatan yang menghasilkan pendapatan, termasuk ke pengusaha kecil, pedagang kaki lima dan pekerja lepas. Pembatasan sosial membuat usaha mereka terganggu, merugi, bahkan terpaksa tutup.

Kemiskinan ini sangat berdampak ke jutaan warga di negara-negara miskin di Afrika Barat. Lebih dari 25 juta orang di Afrika Barat tengah berjuang untuk sekadar memenuhi kebutuhan pangan dasar mereka. Jumlah ini meningkat hampir 35 persen dibandingkan tahun 2020.

Sekou Sangare, Komisaris ECOWAS untuk Pertanian, Lingkungan dan Sumber Daya Air mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat berbagai upaya untuk memerangi kerawanan pangan dan kekurangan gizi di Afrika semakin sulit.

“Kita harus khawatir terhadap efek dari krisis kesehatan dan ekonomi ini. Sebab, kemungkinan akan terus mengganggu sistem pangan kita untuk waktu yang lama. Ini sangat membahayakan populasi Afrika Barat,” kata Sangare, sebagaimana diinformasikan WFP.

Banyak warga terpaksa menjual satu-satunya aset mereka hanya untuk mendapatkan cukup makan. Situasi paling parah terjadi di daerah-daerah yang terkena dampak konflik, seperti wilayah Cekungan Danau Chad, Sahel, dan wilayah Liptako-Gourma, yang berbatasan dengan Burkina Faso, Mali dan Nigeria.

Chris Nikoi, Direktur Regional WFP untuk Afrika Barat mengatakan bahwa bantuan darurat harus segera diberikan ke warga yang terdampak. “Laporan ini jelas menunjukkan kebutuhan mendesak berupa perlindungan sosial untuk warga Afrika Barat. Di antaranya yaitu makanan dan program peningkatan mata pencaharian harus segera diberikan,” katanya.[]

Salurkan kedermawanan Anda melalui :

https://indonesiadermawan.id/PanganAfrika

--

--

Aksi Cepat Tanggap
0 Followers

Tanggal 21 April 2005, Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.